Welcome

Sunday, September 04, 2011

Kalau Nak Bercerai Tangguh Dulu !

 
Jika anda sudah berkahwin tentu tahu yang bertengkar itu lumrah suami isteri. Kalau tak pernah bertengkar, sepanjang tempoh bersama memang pelik.

Sepasang suami isteri yang sudah berkahwin selama 7 tahun dan memiliki 3 orang anak, berselisih faham dan bertengkar hebat. Punya hebat bergaduh sampai akhirnya mereka putuskan untuk bercerai, mengakhiri kehidupan rumah tangga mereka secepat mungkin.

Mereka menemui seorang peguam, untuk berunding hal pembahagian harta sepencarian di antara mereka, perundingan berlangsung lancar dan akhirnya sebagian besar masalah dapat diselesaikan, baik tanah, rumah, dan semua aset harta mereka dapat dibahagi dan mencapai kepuasan kedua belah pihak. Hanya satu hal tidak ditemukan jalan keluarnya, yaitu mengenai pembahagian anak mereka yang 3 orang.

Baik si suami maupun si isteri, masing-masing nak jaga 2 anak, tidak ada yang mau mengalah. Tidak ada jalan penyelesaian. Akhirnya mereka menemui seorang Tua yang warak, meminta nasihat bagaimana jalan keluar yang harus ditempuh.
Orang Tua akhirnya memberikan jalan keluar yang bijak, yaitu mereka dinasihatkan menunda perceraiannya selama satu tahun. Dalam tempoh satu tahun tersebut mereka perlu menambah seorang lagi anak, jika Tuhan menghendaki perceraian mereka, Tuhan akan memberikan tambahan satu anak, total menjadi 4 anak, sehingga mudah untuk dibahagi seorang 2 anak.

Kerana si suami dan si isteri sangat serius untuk bercerai, mereka mengambil keputusan berusaha keras siang dan malam untuk menambah seorang lagi anak, dan akhirnya mereka berhasil.

Pada satu hari ketika mereka bersiar-siar, bertemulah dengan orang Tua yang mereka rujuk lebih setahun lalu.Orang Tua yang sedang berjalan jalan itu menegur dan bertanya:

"Apakah kalian tidak berhasil menambah anak, bagaimana dengan hasrat kalian mahu bercerai?".

Sang Suami lalu menjawab : "Tuhan maha pengasih, Dia memberikan kami tambahan anak, tapi sekaligus juga memberikan isyarat agar kami saling memaafkan dan saling mengasihi, kami memutuskan untuk tidak bercerai".

"Bagaimana Tuhan memberikan isyaratNya?", tanya Orang Tua tersebut.

"Tuhan memberikan kami tambahan anak, bukan satu anak, tapi dua anak,anak kembar !!".

Beberapa hikmah yang dapat kita huraikan:

1. Menunda tindakan negatif sering bermanfaat, apalagi ketika seseorang sedang dikuasai emosi. Ada baiknya jika kita sedang marah kita menunda sesuatu yang ingin kita lakukan. Betapa banyak penghuni penjara yang menyesal, mengapa ketika marah memukuli isteri/anak/dsb sampai tewas....

2.Mampu mengendalikan marah [emosi] adalah kunci kebaikan.

3.Kisah di atas menunjukkan kasih sayang Tuhan, selain itu elok kita amalkan keluar rumah meninggalkan isteri/suami yang marah untuk sebentar kemudian kembali membawa buah tangan/peralatan baru kesukaannya yang akan membuatnya tersenyum, meminta maaf dan berfikir betapa baiknya suaminya/isterinya.

4.Pertengkaran itu lumrah rumah tangga.  Dengan pertengkaranlah membuat keharmonian semakin terasa nikmat.  Orang bijaksana akan menikmati pertengkaran dan masa-masa setelahnya dengan tetap mengendalikan suasana.Karena pertengkaran itu seperti api: kecil bermanfaat tetapi besar membinasakan.
 
Jadi harap beringat-ingat lah kita ye! Ni wife tengah marah-marah jadi nak keluar kejap kekedai....faham-faham je la.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...